27 April 2010

WASIAT WASIAT LUKMANUL HAKIM KEPADA ANAKNYA (1)

KITAB : TARBITAUL AULAD WAL USRA
Pemateri : Ustadz Abdurrahman Ayub, hafidullah
( Masjid Assunnah Bintaro, 25-04-2010)
Mukadimah.
Kebanyakan manusia menilai suatu kenikmatan dengan materi, sebagiamana ucapatan orang akan bias hidup nikmat jika materi cukup, atau suatu kenikmatan yang terbesar adalah kesehatan karena begitu mahalnya biaya pengobatan penyakit sehingga harta seakan tiada artinya jika terkena penyakit yang membutuhkan biaya yang melebihi harta yang di miliki. Padahal ada kenikmatan yang jauh lebih besar daripada itu semua yaitu hidayah kepada manhaj yang benar yang akan membawa kenikmatan yang hakiki dan abadi di akhirat nanti. Sedangkan kenikmatan materi dan kesehatan hanya dirasakan di dunia yang fana, yang waktunya hanya sangat-sangat sementara.
Menurut Muhammad bin Abdul Wahab : Nikmat kepada pemahaman manhaj yang benar ini yang harus lebih disyukuri karena barangsiapa dapat bersyukur atas nikmat ini Allah akan menambahkan pemahaman ilmu Allah yang amat sangat luas yang meliputi bumi dan langit.
Lukmanul hakim adalah bukanlah seorang nabi, melainkan satu-satunya orang saleh yang diabadikan dalam Al Qur’an. Al hi’mah adalah ucapan yang benar berdasar al qur’an dan hadist atau intisari dari keduanya. Jadi bukanlah dinamakan hikmah apabila ada ucapan yang indah tetapi menselisihi keduanya, sebagaimana dikenal dalam ucapan kaum sufi. Syaikh Bin Baz berkata : tidaklah dalam berucap dengan hikmah kecuali paham al qur’an dan al hadist. Nah fenomena sekarang banyak sekali yang ulama-ulama dengan kata indahnya dapat menyihir masyarakat untuk meneteskan air mata atau rela mengeluarkan seluruh hartanya tetapi hujjahnya sangat bertentangan dengan al qur’an dan al hadist atau bahkan sama sekali tanpa hujjah keduanya. Juga fenomena motivator yang begitu indah membuai kebanyakan orang dengan menisbatkan diri “ dengan kata-kata hikmah”, padahal Al Qur’an dan Al hadist tidak dipahami apalagi di amalkan. Jadi ini bukanlah orang yang ahli hikmah atau orang yang berkata dengan kata hikmah.
Al Qur ‘an surat Lukman menjelaskan :
12. Dan Sesungguhnya Telah kami berikan hikmat kepada Luqman, yaitu: "Bersyukurlah kepada Allah. dan barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), Maka Sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur, Maka Sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji".
13. Dan (Ingatlah) ketika Luqman Berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar".
14. Dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapanya; ibunya Telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun[1180]. bersyukurlah kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakmu, Hanya kepada-Kulah kembalimu.
15. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, Maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, Kemudian Hanya kepada-Kulah kembalimu, Maka Kuberitakan kepadamu apa yang Telah kamu kerjakan.
16. (Luqman berkata): "Hai anakku, Sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus[1181] lagi Maha Mengetahui.
17. Hai anakku, Dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan Bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).
18. Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.
19. Dan sederhanalah kamu dalam berjalan[1182] dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.
20. Tidakkah kamu perhatikan Sesungguhnya Allah Telah menundukkan untuk (kepentingan)mu apa yang di langit dan apa yang di bumi dan menyempurnakan untukmu nikmat-Nya lahir dan batin. dan di antara manusia ada yang membantah tentang (keesaan) Allah tanpa ilmu pengetahuan atau petunjuk dan tanpa Kitab yang memberi penerangan.
[1180] Maksudnya: Selambat-lambat waktu menyapih ialah setelah anak berumur dua tahun.
[1181] yang dimaksud dengan Allah Maha Halus ialah ilmu Allah itu meliputi segala sesuatu bagaimana kecilnya.
[1182] Maksudnya: ketika kamu berjalan, janganlah terlampau cepat dan jangan pula terlalu lambat.
Pesan-Pesan Lukmanul Hakim kepada anaknya meliputi :
a. Berpesan Janganlah mempersekutukan Allah dengan selainnya. Karena kesyirikan merupakan bentuk kedzaliman yang paling besar. Jadi tanamkan ketauhidan kepada anak dalam segala sisi kehidupan dan peribadahan. Sebab ibadah sendiri adalah semua ucapan, dan tindakan baik dhahir ataupun bathin yang dicintai dan diridhai Allah. Secara khusus syaikh Utsaimin menjelaskan bentuk peribadatan ada 2 macam yaitu ibadah umum ( Imam bercabang-cabang dari yang tertinggi mengucapkan kalimat La Illa ha Illa Lah hingga yang terendah menyingkirkan rintangan di jalan) dan ibadah khusus (shalat, puasa zakat, haji, dll). Kesemua peribadahan ini harus dijauhkan dari kesyirikan besar yang jelas (menyembah kepada selain Allah) kesyitikan besar qofi ( menyembah Allah melalui perantara, azimat, berdoa kepada orang mati dsb) ataupun kesyirikan kecil (riya’). Ini adalah standar awal yang harus diterapkan dalam pendidikan anak dengan cara kenalkan dengan arti penting ketaudidan dan bahaya akibat perbuatan syirik. Hal ini wajib dipahami oleh pendidik (ayah, ibu, pendidik di sekolah, di mushola, TPA) tanpa dibatasi waktu. Maslah tauhid harus dielajari hingga nyawa tercabut dari raga. Memang berat dan sangat melelahkan. Tapi Sabar adalah kuncinya. Content pembelajaran anak adalah tentang ihsan yaitu beribadah seakan dilihat Allah jika tidak dapat pasti Allah akan melihatNya. Konsep ini yang akan mampu menanamkan ketauhidan didalam diri anak.

b. Bentuk dan sikap bersyukur anak terhadap orang tua :

Dalil QS Al An’am : 151 – 153 :

151. Katakanlah: "Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh Tuhanmu yaitu: janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia, berbuat baiklah terhadap kedua orang ibu bapa, dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu Karena takut kemiskinan, kami akan memberi rezki kepadamu dan kepada mereka, dan janganlah kamu mendekati perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang nampak di antaranya maupun yang tersembunyi, dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) melainkan dengan sesuatu (sebab) yang benar[518]". demikian itu yang diperintahkan kepadamu supaya kamu memahami(nya).
152. Dan janganlah kamu dekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih bermanfaat, hingga sampai ia dewasa. dan sempurnakanlah takaran dan timbangan dengan adil. kami tidak memikulkan beban kepada sesorang melainkan sekedar kesanggupannya. dan apabila kamu berkata, Maka hendaklah kamu berlaku adil, kendatipun ia adalah kerabat(mu)[519], dan penuhilah janji Allah[520]. yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu ingat.
153. Dan bahwa (yang kami perintahkan ini) adalah jalanKu yang lurus, Maka ikutilah Dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain)[152], Karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalannya. yang demikian itu diperintahkan Allah agar kamu bertakwa.

[518] maksudnya yang dibenarkan oleh syara' seperti qishash membunuh orang murtad, rajam dan sebagainya.
[519] maksudnya mengatakan yang Sebenarnya meskipun merugikan kerabat sendiri.
[520] maksudnya penuhilah segala perintah-perintah-Nya.
[152] Shalat wusthaa ialah shalat yang di tengah-tengah dan yang paling utama. ada yang berpendapat, bahwa yang dimaksud dengan Shalat wusthaa ialah shalat Ashar. menurut kebanyakan ahli hadits, ayat Ini menekankan agar semua shalat itu dikerjakan dengan sebaik-baiknya.

1. Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang[1].

[1] Maksudnya: saya memulai membaca al-Fatihah Ini dengan menyebut nama Allah. setiap pekerjaan yang baik, hendaknya dimulai dengan menyebut asma Allah, seperti makan, minum, menyembelih hewan dan sebagainya. Allah ialah nama zat yang Maha suci, yang berhak disembah dengan sebenar-benarnya, yang tidak membutuhkan makhluk-Nya, tapi makhluk yang membutuhkan-Nya. Ar Rahmaan (Maha Pemurah): salah satu nama Allah yang memberi pengertian bahwa Allah melimpahkan karunia-Nya kepada makhluk-Nya, sedang Ar Rahiim (Maha Penyayang) memberi pengertian bahwa Allah senantiasa bersifat rahmah yang menyebabkan dia selalu melimpahkan rahmat-Nya kepada makhluk-Nya.

Salah satu bentuk gangguan syaitan adalah kekurangan sabaran orangtua dalam mendidik anak sendiri. Hal ini sejalan dengan hadist : “Barangsiapa tidak sabar dalam menjelaskan ilmu maka akan kekal dalam kebodohan selama-lamanya”

Dalam Al Qur’an juga banyak dijelaskan mengenai Allah menggandengkan antara hak hak manusia kepada Allah dengan kewajiban terhadap orangtua. Hal ini sebagaimana dipahami betapa peran ayah untuk mencari nafkah demi memenuhi kebutuhan kelahiran sang anak dan peran ibu yang mengandung, menjaga hingga mempertaruhkan nyawa untuk melahirkannya anak. Untuk referensi lebih jauh adlah kitab “ biirrul walidain “ karya syaikh utsaimin. Arti penting pendidikan anak ini karena salah satu amalan yang menemani orang di alam kubur adalah doanya anak salih.

c. Sikap anak terhadap orang tua. Meli[uti : ikuti jalannya orang yang taubat,adanya sikap sungguh-sungguh, tetap menghormati meski belum mengikuti manhaj sunnah,tidak boleh mengikutinya dalam hal kesyrikan dan kemaksiyatan tetapi tetap taati dalam perbuatan ma’ruf.

d. Nasehat Agar Tidak Sombong. Tidak akan masuk syurga anak adam selama masih ada kesombongan dalam dirinya meskipun sebesar biji zarrah. Kesombongan sendiri adalah merendahkan manusia ( karena materi dan status social) serta menolak kebenaran . Dianjurkan kepada anak untuk rendah hati dan tawwadhu’

e. Menasehatkan tentang shalat. Perintahkan anak untuk menegakkan shalat sejak umur 7 tahun, jika usia 10 tahun belum shalat pukullah dan pisahkan tempat tidurnya. Hal ini sebagimana rasulullah pernah menggendong cucunya yang masih kecil saat shalat. Adalah sangat slah apabila masjid diaarang untuk anak anak kecil karena alas mengganggu ke khusukan.

f. Perintah untuk berbuat ma’ruf dan mencegah kemungkaran. Hal ini mementahkan kepada mainstream metode pengajaran jaman sekarang ini yang mengatakan bahwa mendidik anak dengan melarang akan mematikan kreativitas anak. Anjuran Luqmanul hakim memberikan ketegasan bahwa melarang sesuatu yang membahayakan fisik dan aqidah adalah suatu keharusan. Adalah sangat konyol dan berbahaya ,anak semenjak kecil karena- berapologi melarang membikin anak tidak kreatif- dibiarkan tidak sholat, tidak paham tauhid, berani kepada orang tua hingga terbawa dia dewasa. Pendidik muslim haruslah anti bahwa orang tua laksana malaikat yang lemah lembut masalah apa saja pada anak tanpa membedakan mana yang boleh dan mana yang harus dilarang pada anak.

g. Sabar. Bentuknya bermacam-macam. Dalam kitab Ulushul Tsalasah dijelaskan bahwa kesabaran mencakup 4 hal yaitu (a) sabar dalam ketaatan pada Allah dan rasulNya, (b) sabar dalammenghindari kemaksiyatan (c) sabar dalam ketentuan allah yang baik (d)Sabar dalam ketentuan Allah yang buruk. Hal ini perlu ditanamkan pada anak karena dalam perkebamngan anak akan selalu menemui tantangan “Orang mukmin yang bergaul dengan manusia dan dicela oleh lingkungannya dan bersabar dalam mendakwahkan kebenaran lebih afdol daripada memisahkan diri (uzlah) dan tidak sabar dalam mendakwahkannya” (Al Hadist). Tidak ada sunnahnya orang-orang safush shalih berkumpul dalam lingkungan orang salih semua. Ini akan menimbulkan hizb baru. Yang benar adalah salafush salih ini tinggal secara menyebar ditengah-tengah masayarakat awam dan belum sunnah agar bias mendakwahkan ilmunya kepada masyarakat. “Sabarlah sebagaimana sabarnya ulul azmi” (al Hadist). Ulul azmi adalah rasul pilihan diantara rasul yang lain yang dakwahnya di lingkungan yang begitu tinggi tingkat kemaksiyatan dan kesyirikannya namum mereka bias member warna karena pertolongan Allah dan kesabaran dalam perjuangannya.

Ditulis ulang : Totok waryanta

Blog: rausanulqalbu.blogspot.com

Tidak ada komentar: