16 Juni 2010

80 NODA PERUSAK AQIDAH DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI *)

KARYA : SYAIKH WAHID ‘ABDUSSALAM BAALI

1. Istighashah (Minta Tolong) kepada orang yang telah mati;
2. Meminta Bala Batuan kepada selain Allah Ta’ala;
3. Menyembelih untuk jin;
4. Nadzar untuk selain Allah Ta’ala;
5. Meminta Syafaa’at dariselain Allat Ta’ala;
6. Thawaf di selain Ka’bah;
7. Mengelus-elus kuburan;
8. Keyakinan orang awan apabila seseorang terbunuh di suatu tempat, maka akan keluar hantu yang menakuti manusia;
9. Keyakinan kepada kesialan pada hari (misal hari selasa atau jum’at);
10. Keyakinan tentang daging dan ikan;
11. Keyakinan tentang besi;
12. Keyakinan tentang palstik;
13. Keyakinan tentang sepatu;
14. Keyakinan bahwa nama Nabi dapat menjaga anak-anak;
15. Keyakinan tentang kayu;
16. Takut pada orang mati;
17. Keyakinan tentang kulit dapat membawa rezeki;
18. Mempercayai dukun dan paranormal;
19. Keyakinan tentang batu;
20. Keyakinan tentang plasenta dan ari-ari;
21. Keyakinan tentang tulang;
22. Keyakinan tentang lilin;
23. Keyakinan bahwa setan dapat menumbuhkan tanaman;
24. Keyakinan tentang darah;
25. Keyakinan tentang matahari;
26. Keyakinan bahwa jika wadah pecah akan membawa keburukan;
27. Keyakinan tentang serpiha-serpihan;
28. Keyakinan tentang zodiac (ramalan bintang);
29. Menganggap sial banyak ketawa;
30. Menganggap sial saat mendengar gagak, burung hantu, rajawali;
31. Menganggap sial jika masuk rumah dan listrik mati;
32. Mengadakan perjalanan kepada selain masjid Nabawi, Haram dan Magdis;
33. Ruku’ kepada selain Allah ta’ala;
34. Memulai salam kepada ahli Kitab;
35. Mencaci maki para sahabat rasulullah;
36. Mengkafirkan seorang muslim tanpa alasan;
37. Mengambi Yahudi dan nasrani sebagai pelindung dan penolong;
38. Peryaan musim semi;
39. Peringatan hari ibu;
40. Perayaan hari ketujuh setelah kelahiran;
41. Mencium uang;
42. Mencium roti setelah memungut dari tanah;
43. Peringatan hari ulang tahun;
44. Mencium tangan;
45. Merayakan hari raya yang dilakukan oleh pelaku bid’ah;
46. Bersumpah kepada selain Allah;
47. Sumpah dengan amanah;
48. Kepercayaan bahwa ada orang yang dapat menahan rahmat Allah Ta’ala;
49. Menentang qadha dan qadar;
50. Perkataa” Rezeki hubal adalah untuk orang gila”;
51. Keyakinan kepada akar kayu manis;
52. Keyakinan tentang musang;
53. Keyakinan tentang gagak dan tekukur;
54. Keyakinan tentang Kura-kura;
55. Keyakinan tentang Bunglon;
56. Keyakinan tentang Gunting;
57. Keyakinan tentang Cermin;
58. Keyakinan tentang Menyapu rumah;
59. Perkataan sebagian orang : “Memangnya kami membaca Surat ‘Abasa?”;
60. Perkataan sebagian orang : “Semoga sisa usia si Mayyit ditambahkan pada hidupmu?”;
61. Perkataan sebagian orang : “Rabb kami telah mengingatkan?”;
62. Perkataan sebagian orang : “Wahai Rabbku, wahai as-Saatir (yang menutupi)?”;
63. Keyakinan bahwa rasulullah adalah makhluk pertama yang diciptakan Allah Ta’ala;
64. Perkataan “ Wahai Cahaya Arsy Allah “ (yang ditujukan kepada rasulullah);
65. Ucapan “Rabbunnaa maujud” (Rabb kami diadakan);
66. Ucapan “ Rabb kami ada dimana-mana”;
67. Ucapan :” Ya Rabb , aku tidak meminta disimpangkan dari qadha’ Mu melainkan aku memohon kelembutanMu
68. Ucapan “ ana ‘abdul ma’muur (aku adalah hamba yang diperintah).”
69. Mengutamakan petunjuk kaum kafir daripada kaum muslimin;
70. Keyakinan bahwa menyapu rumah pada malam hari mengakibatkan pada kefakiran;
71. Jimat pada kedua pengantin;
72. Tidak suka dikaruniai anak perempuan;
73. Perkataan “Sapi Allah berada di pohon BarzimNya”;
74. Perkatan “permisi tuan” kepada jin, hantu dan setan;
75. Menamai anak dengan “ Abdul Maujud”;
76. Menamai anak dengan “ Abdul Al”;
77. Menamai anak dengan “ Abdus Sattar”;
78. Menamai anak dengan “ Abdul Maujud”;
79. Menamai anak dengan “ Abdun Nabi”;
80. Menamai anak dengan “ Abdur Rasul”.
*) Judul asli : “Al Kalimaatun Naafi’ah fil Akhthaa-is- Syaa-iy’ah 88 Khatha-an fi Aqiidah” yang ditranselerasi ke dalam Bahasa Indonesia menjadi : “Noda-Noda Perusak ‘Aqidah Dalam Kehidupan Sehari-hari” yang diterbitkan oleh Pustaka Ibnu ‘Umar, Oktober 2009.
Untuk memahami materi ini secara lebih detail beserta dalil-dalil sahihnya silahkan lihat pada buku aslinya. Atau Insya Allah akan diposting secara bertahap dalam blog: rausanulqalbu.blogspot.com.
Namun demikian dalam penulisan yang ada diblog tersebut tidak seperti dalam buku aslinya -yang kemungkinan besar- akan ditambahkan dengan berbagai keterangan yang berkaitan dengan content yang sedang dibahas. Hal ini dikarenakan buku ini menjadi bahan referensi kajian ilmiyah bedah buku yang rutin disampaikan oleh Ustadz Armam Amri ,Hafidzullah, pada Minggu pertama tiap bulannya di Masjid As Sunnah, Jalan Mandar Bintaro. Dengan demikian, tulisan di blog sangat dimungkinkan materinya bersifat berseri setiap bulannya sehingga pada akhirnya dalam sekian waktu akan mencapai seluruh materi buku aslinya.
Diringkas oleh : Abu Nada Yasyifa’
Untuk: rausanulqalbu.blogspot.com.

Tidak ada komentar: