Penulis : Syaikh Khalid al Husainan
II. SHALAT SUNNAH MALAM HARI (SHALAT LAIL)
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda.
“Sebaik-baik puasa setelah puasa ramadhan adalah puasa bulan
muharram dan sebaik-baikshalat setelah shalat wajib adalah shalat lail.”
[Hadits Riayat. Muslim no. 1163]
[a]. Sebaik-baik jumlah raka’at dalam shalat lail adalah sebelas
raka’at atau tiga belas raka’at dengan pengerjaan shalat yang lama. Berdasarkan
hadits Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam
“Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengerjakan shalat lail sebanyak 11 raka’at, maka yang demikian
itu adalah shalat beliau” [Hadits Riwayat. Bukhari no. 1147]
Riwayat yang lain menyebutkan.
“Rasulullah
shalat malam sebanyak 13
raka’at” [Hadits Riwayat. Bukhari no. 1138dan Muslim no. 764]
[b]. Disunnahkan bagi orang yang mengerjakan shalat lail untuk
bersiwak dan membacaayat-ayat terakhir dari surat Ali Imran mulai dari firman
Allah “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan silih bergantinya
malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal” [ Ali Imran
: 190]
………..Dibaca sampai akhir surat
[c]. Disunnahkan kepada orang yang mengerjakan shalat malam
untuk berdoa dengan doayang shahih yang diajarkan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa
sallam“Ya Allah, bagiMu segala puji, Engkaulah Penegak langit dan bumi dan
segala isinya. BagiMu segala puji, milikMu kerajaan langit dan bumi serta
segala isinya. bagiMu segala
puji (Engkau) Pemberi cahaya langit dan bumi (serta segala
isinya). bagiMu segala puji, Engkau penguasa langit dan bumi. bagiMu segala
puji Engkau lah Yang Mahabenar, janji-Mu itu benar adanya dan pertemuan
dengan-Mu itu benar adanya. FirmanMu itu benar, surga itu benar, neraka itu
benar, para nabi itu benar, Nabi Muhammad itu benar (utusanMu), kamat itu benar
adanya. Ya Allah, kepadaMu aku bertawakal, kepadaMu aku kembali, kepadaMu aku
mengadu dan kepadaMu aku berhukum. Ampunilah dosaku di masa lalu, masa
yang akan datang, yang tersebunyi serta yang nampak (Karena
Engkau adalah Maha Mengetahui itu daripada aku). Engkau lah Yang terdahulu dan
Yang terakhir (Engkau Tuhanku) dan tidak ada Tuhan kecuali Engkau atau tidak
ada Tuhan (bagiku) kecuali Engkau” [Hadits Riwayat. Bukhari no. 1120, 6317,
7385 dan Muslim no. 2717]
[d]. Sunnah memulai shalat lail dengan dua raka’at yang ringan
(pendek). Hal itu dilakukan hingga datangnya semangat untuk memanjangkan
raka’atnya setelah dua rakaat yang pendek tersebut. Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda :
“Apabila salah seorang diantara kalian mendirikan shalat lail
hendaklah membuka shalatnya dengan shalat dua raka’at yang ringan (surat-surat
yang dibaca pendek. Pent)
[Hadits Riwayat. Muslim no. 768]
[e]. Merupakan sunnah, memulai shalat malam dengan doa yang
shahih dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
“Ya Allah, Rabb Jibril, Mikail dan Israfil. Wahai Pencipta
langit dan bumi. Wahai Rabb yang mengetahui yang ghaib dan nyata. Engkau yang
menjatuhkan hukum (untuk memutuskan)apa yang mereka (orang-orang Nasrani dan
Yahudi) pertentangkan. Tunjukkanlah aku pada kebenaran apa yang dipertentangkan
dengan seizinMu. Sesungguhnya Engkau menunjukkan pada jalan yang lurus bagi
orang-orang yang Engkau kehendaki” [Hadits Riwayat. Muslim no. 770, Abu Dawud
no. 767, Ibnu Majah no. 1357]
[f]. Disunnahkan untuk mempanjangkan shalat malam.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya: “Shalat apakah
yang paling baik?”
Rasulullah menjawab : “Yang panjang qunutnya (lama berdirinya)”
[Hadits Riwayat. Muslim no.756]
Yang dimaksud qunut[1] adalah berdiri yang lama
[g]. Disunnahkan untuk bertaawudz (minta perlindungan kepada
Allah) ketika membaca ayattentang adzab dengan ucapan:
“Aku berlindung kepada Allah dari Adzab Allah”
Dan memohon rahmat kepada Allah ketika membaca ayat tentang
permohonan dengan ucapan
“Ya Allah aku meminta kepadaMu dari karuniaMu”
Dan bertasbih ketika membaca ayat-ayat yang mengandung pujian
tentang keMahasucian Allah.
Hal tersebut berdasarkan hadits Rasulullah Shallallahu ‘alaihi
wa sallam :
“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca (ayat) dengan
tartil apabila beliau melewati satu ayat tasbih maka beliaupun membaca
tasbih. Apabila melewati ayat permohonan(tentang rahmat,-ed) maka beliaupun
memohon. Dan apabila melewati ayat memohon perlindungan, maka beliaupun memohon
perlindungan (bertaawudz)…” [Hadits Riwayat. Muslim no. 772]
Sebab-sebab agar mendapatkan kemudahan untuk shalat malam
[a]. Berdoa
[b]. Menjauh kan (diri) dari begadang
[c]. Tidur di siang harinya
[d]. Meninggalkan kemaksiyatan
[e]. erkeinginan diri yang kuat untuk melakukan shalat malam
_________
Foot Note
[1]. Qunut dalam hadits itu memiliki banyak arti berdasarkan
banyak riwayat. Dalam Hadyus Saari Muqaddimah dari Fathul Baari oleh Ibnu Hajar
hal. 305 (Cet. Daar Abi Hayyaan) pasal Qaf Nun disebutkan tentang makna qunut
antara lain do’a, berdiri, tenang, diam, ketaatan, shalat, kekhusu’an, ibadah,
dan memperpanjang berdiri. Pent.
Disalin dari kitab Aktsaru Min Alfi Sunnatin Fil Yaum Wal
Lailah, edisi Indonesia Lebih Dari 1000 Amalan Sunnah Dalam Sehari Semalam,
Penulis Khalid Al-Husainan, Penerjemah Zaki Rachmawan]
Dicopy darai aslibumiayu.waordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar