20 Mei 2010

10 Perkara Pembatal Keislaman

Karya : Syaikul Islam Muhammad At Tamimi

1. PROLOG
Dalam Qs. Al An’am :125 : Dijelaskan bahwa nikmat agama islam hanya diperoleh bagi siapapun yang dikehendaki oleh Alla Ta’ala. Tidak semua orang yang hidup dimuka bumi diberikan hidayah oleh Allah untuk menerima agama islam.
Bagi sebagian orang yang tidak menerima hidayah Allah yang berupa petunjuk agama islam di dada mereka serasa sempit untuk menerima petunjuk mulia tersebut. Bagi kita yang terlahir dari orang tua yang telah muslim harus disyukuri nikmat hidayah tersebut. “Tiada seorang yang lahir kecuali dalam keadaan fitrah. Kelak orangtuanya yang mewarnainya menjadi yahudi, nasrani dan majusi”.(HR Muslim)
Suatu pertanyaan kenapa tidak disebut yang mewarnai adalah islam, jawabannya adalah fitrah yang tercantum dalam hadist tersebut adakah agama islam.
Jadi nikmat terbesar seorang manusia adalah dimilikinya akal yang sehat dan fitrah yang lurus. Sebab kedua perkara ini yang akan menjadi jalan pembuka dalam meraih hidayah yang mulia dari Allah Ta’ala.
Contoh sahabat yang mewakili representasi masalah ini adalah perjalanan hidup sahabat Salman Al farisi dimana awalnya dia terlahir dari orang tuan majusi, kemudia dia berpindah memeluk agama nasrani dang dengan memanfaatkan aqal yang sehat dan fitrah yang lurus masuk islam dan menjadi salah satu sahabat yang sangat dekat dengan rasulullah.
Mukmin yanglahir dari orangtua yang sudah muslim, tetapi dalam perjalanannya menyimpang dari agam islam menunjukkan bahwa tidak ada jaminan mampu untuk tetap istiqomah. Nah bagi siapapun yang bisa istiqomah maka hal itu harus disyukuri. QS. Az Zumar 22 : “Maka apakah orang-orang yang dibukakan Allah hatinya untuk menerima agama islam….”
Islam (menurut Muhammad At Tamimi) adalah berserah diri kepada Allah dengan tauhid, patuh dan tunduk kepadaNya dengan mengerjalkan ketaatan dan berlepas diri dari perbuatan syirik dan pelakunya.
Berserah diri kepada Allah dengan tauhid : yang meyakini secara benar-benar memurnikan ibadah hanya kepada Allah serta jangan menyimpangkannya. (misal : quburiyun, paranormal). Hati orang yang beriman sangat kuat tatkala tergantung kepad allah daripada jimat. Jimat tidak akan memberikan kebahagiaan abadi tetapi malah sangat lemah.
Tunduk dan patuh dalam ketaatan yaitu seorang muslim harus menjalankan ketaatan-ketaatan yang diperintahkan Allah.
Berlepas diri dari perbuatan syirik dan pelakunya.Seorang mukmin harus memiliki sikap bara’ dari pelaku bid’ah. Seorang muslim ibarat ikan di lautan, meski bergaul dengan para pelaku bid’ah tetapi akidah harus bersih dari bid’ah.
Menurut ulama, jihad terbesar saat ini adalah talabul ‘ilmi yang benar yakni talabul ilmi terhadap ilmu yang bersumber dari al qur’an dan sunnah menurut pemahaman salafush shalih.
Ilmu yang wajib dipelajari oleh setiap muslim antara orang awan dengan pelajar berbeda. Orang awan adalah muslim yang tidak mengkhususkan waktunya untuk belajar agama, sedang pelajar adalah yang mengkhususkan waktunya untuk menuntut ilmu agama sehingga perlu lebih detail mempelajari agama.
Ilmu yang wajib dipelajari oleh orang awan adalah :
• Aqidah Islam : karena apa yang terpatri dalam hati akan sangat susah untuk tergoyahkan. Sebagaimana pemahaman terhadap kedudukan Allah di arsy tidak akan dipahami sebagaimana dalil sahih yang ada. Bukan pemahan Allah ada dimana-mana.
• Ibadah keseharian: termasuk shalat, wudhu, puasa, dll. Wajib diketahui tatacaranya sebagaimana yang dipraktekkan rasulullah. Ibadah harus ikhlash dan itibba’ rasul (cocok sesuai contoh rasul). Tiap ibadah tidak boleh taqlid buta tetapi harus berdasar ilmu atau hujjah. Sehingga talabul ilmu menjadi penting karena talabul ilmi adalah membuang kebodohan pada diri dan keluarga, karena kita terlahir tanpa tahu apa-apa tetapi telah mendapat pemahaman yang keliru bertahun-tahun. Ini yang harus dibersihkan dengan talabul ilmi.
• Ilmu islam yang berhubungan dengan profesi masing-masing. Misalnya seorang pedagang, harus paham hukum berdagang, riba, mengurangi takaran, dll. Karena kesalahan yang ada saat ini adalah melakukan keslahan dulu baru bertanya. Padahal yang benar adalah talabul ‘ilmi dulu baru beramal dan berbuat.


2. PEMBATAL KEISLAMAN
a. Syirik Kepada Allah,
Firman Allah :


Allah tidak akan mengampuni dosa syirik seorang hamba apabila hingga meninggal belum terlambat taubatan nasuha, karena Allah mengampuni segala dosa. Syarat taubat nasuha adalah : menyesal, melepaskan/meninggalkannya (yaitu betul-betul meninggalkan jika berbuat dosa, atau kembali kepada berbuat kebaikan), bertekad untuk tidak kembali.
Syirik adalah mensekutukan Allah dalam peribadatan, menyediakan tandingan-tandingan dalam peribadahan
Syirik akbar :penyembah qubur (quburiyun), meminta-minta pada jimat-jimat dan meyakini bisa menolak bala, sihir, percaya pada dukun dan peramal, meramal nasib yang tidak dibenarkan agama dan akal sehat.
Pelaku syirik akbar : akan hancur semua pahala yang diamalkan selama ini, terancam keluar dari islam, dan terancam kekal selamanya di neraka.
Syirik asqor : riya’ (ingin dilihat dan dipuji orang lain), subhah (ingin didengar dan dipuji orang lain),
Pelaku syirik asqor : amalan yang disertainya akan hancur, pelaku tidak terancam keluar dari islam, dan tidak terancam kekal selamanya di neraka.
Termasuk didalam syrik adalah menyembelih karena selain Allah, misalnya untuk kuburanyang dikeramatkan atau untuk jin dan lain-lain.
2. Orang yang menjadikan antara dia dan Allah perantara-perantara.
Ia berdoa kepada mereka, meminta syafaat kepada merekadan bertawakkal kepada mereka. Orang seperti ini kafir secara ijma’. Kejadian ini pernah terjadi pada zaman Rosulullah SAW yaitu yang telah dilakukan oleh kaum kair Quraisy. Salah jika menganggap kaum Quraisy sepenuhnya berTuhan kepada Latta, ‘Uzza, Manat, serta Huban. Mereka hanyalah Ghoroniq buatan kaum mereka sendiri dengan dalih para ghoroniq inilah yang akan menyampaikan do’a-do’a serta permohonan mereka kepada Allah. Tuhan mereka hanyalah pemberi syafaat kepada mereka. Tampaknya hal ini juga banyak terjadi di kalangan masyarakat di negeri kita saat ini yaitu generasi-generasi jahiliyah modern.
Barangsiapa menjadikan antara dia dan Allah perantara-perantara dimana dia berdoa, meminta dan bertawakal kepada mereka maka dia telah kafir secara ijma’. Dalil q.s Az Zumar : 3 ”Dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah berkata:”Kami tidk beribadah kepada mereka melainkan agar mereka mendekatkan diri kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya.”
3. Orang yang tidak mau mengkafirkan orang musyrik dan orang yang masih ragu terhadap kekufuran mereka atau membenarkan madzhab mereka, dia itu kafir.
Barangsiapa tidak mengkafirkan orang-orang musyrik atau ragu tentang kekafiran mereka atau membenarkan mahzhab mereke, maka dia telah kafir. Dalil qs. Az Zukhruf : 26-27 :”Dan ingatlah ketika Ibrahim berkata kepada bapaknya dan kaummnya.”Sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kalian sembah, tetapi aku beribadah kepada Dzat yang telah menciptakanku, karena sesungguhnya Dia akan memberi hidayah kepadaku.”
4. Orang yang meyakini bahwa selain petunjuk Nabi Muhammad SAW lebih sempurna dari petunjuk beliau.
Seperti orang-orang yang mengutamakan hukum thaghut di atas hukum Rosulullah SAW, mengutamakan hukum atau perundang-undangan manusia di atas hukum Islam, maka dia kafir. Dalil QS. Asy-Syura:21: ”Apakah mereka mempunyai sesembahan selain Allah yang mensyariatkan untuk mereka agama yang tidak diizinkan Allah.”
QS. Al An’am: 121: ”Dan jika kalian mentaati mereka, sesungguhnya kalian tentulah menjadi orang-orang yang musyrik”
QS. At Taubah: 31: ”Mereka menjadikan orang-orang alim dan rahib-rahib mereka sebagai rabb-rabb selain Allah dan mereka juga menjadikan rabb Al masih putra maryam, padahal mereka tidak diperintah melainkan agar beribadah kepada sesembahan yang satu. Tiada sesembahan yang berhak disembah selain Dia. Maha suci Allah dari apa yang mereka persekutukan”

5. Siapa yang membenci sesuatu dari ajaran yang dibawa oleh Rosulullah Shallallahu alaihi Wa Sallam sekalipun ia juga mengamalkannya, maka ia kafir
Barangsiapa membenci sesuatu yang dibawa Rasulullah Shallallahu alaihi Wa Sallam walaupun dia mengamalkannya maka dia telah kafir. Dali QS. Muhammad : 9 : ”Yang demikian karena sesungguhnya mereka benci kepada apa yang diturunkan Allah lalu Allah menghapuskan amalan-amalan mereka”.
6. Siapa yang menghina sesuatu dari agama Rosul SAW atau pahala maupun siksanya, maka ia kafir.
Barangsiapa mengejek (memperolok-olok) sesuatu agama Rasulullah Shallallahu alaihi Wa Sallam atau mengejek pahala Allah atau siksaNya maka dia telah kafir
Hal ini ditunjukkan oleh firman Allah :



7. Sihir
Diantaranya sharf dan ‘athf (barangkali adalah amalan yang membuat suami benci kepada istrinya atau membuat wanita cinta kepadanya/pelet). Barangsiapa melakukan atau meridhoinya, maka ia kafir.
Firman Allah :





8. Mendukung kaum musyrikin dan menolong mereka dalam memusuhi umat Islam.
Firman Allah :


9. Menyatakan Bolehnya Keluar dari syariat
Siapa yang meyakini bahwa sebagian manusia ada yang boleh keluar dari syari’at Rasulullah Shallallahu alaihi Wa Sallam seperti halnya Nabi Khidir boleh keluar dari syariat Nabi Musa maka ia kafir. Sebagaimana diyakini oleh ghulat sufiyah (sufi yang berlebihan / melampaui batas) bahwa mereka dapat mencapai suatu derajat atau tingkatan yang tidak membutuhkan untuk mengikuti ajaran Rasulullah Shallallahu alaihi Wa Sallam.


10. Berpaling dari agama Allah, tidak mempelajarinya dan tidak pula mengamalkannya.
Firman Allah :


Syaikh Muhammad at Tamimi berkata, “tidak ada beda dalam hal yang membatalkan syahadat ini antara orang yang bercanda, yang serius (bersungguh-sungguh) maupun yang takut, kecuali orang yang dipaksa. Dan semuanya adalah bahaya yang paling besar serta yang paling sering terjadi. Maka setiap muslim wajib berhati-hati dan mengkhawatirkan dirinya serta mohon perlindungan kepada Allah SAW dari hal yang bisa mendatangkan murka Allah dan siksaNya yang pedih.”
Jadi pertahankanlah keislaman kalian wahai saudaraku sekalipun nyawa terpisah dari jasad.
Selamat berjuang wahai saudaraku, semoga Allah SWT melindungi . . .

Referensi : Kitab Tauhid Karya: Syaikul Islam Muhammad At Tamimi

posting : abu nada syifa (rausanulqalbu.blogspot.com)

Tidak ada komentar: