SELUK BELUK SURGA (JANNAH)
Disampaikan Oleh Ustadz . Abdurrahman Ayyub
Dalam Kajian Ilmiyah Malam Jum’at di Perumahan Arinda II
Pondok Aren Tangerang Selatan, Juli 2008
PENGANTAR
Surga dan neraka adalah 2 makhluk Allah ‘ .Sebagai seorang muslim harus mengimani dan meyakii bahwa surge dan neraka ada dan tidak akan pernah binasa. Tiap insane yang beriman ingin menikmati indahnya surga dan takut terjerumus dalam neraka.
KEBERADAAN SURGA
Jannah atau surga (bahasa) berarti taman. Secara makna syariat : sebuah tempat tinggal yang disediakan Allah ta’ala bagi orang-orang yang membela agamaNya yaitu orang yang bertaqwa.
Dalam syurga terdapat : a)kenikmatan yang tiada tara, b)kenikmatan yang belum pernah dilihat mata, belum didengar telinga dan belum terbetik dalam hatu manusia.
Dalil QS Sajadah :17. “Tak seorangpun mengetahui berbagai nikmat yang menanti, yang indah dipandang sebagai balasan bagi mereka, atas apa yang mereka kerjakan.”
Surga sekarang sudah ada.
Dalilnya sangat banyak diantaranya : QS Ali Imran : 133. Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, QS. An Najmu :13-15 :
Dan Sesungguhnya Muhammad Telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, (yaitu) di Sidratil Muntaha[1430]. Di dekatnya ada syurga tempat tinggal, [1430] Sidratul Muntaha adalah tempat yang paling tinggi, di atas langit ke-7, yang Telah dikunjungi nabi ketika Mi'raj.
“Sungguh aku telah menyaksikan dari tempatku inisegala sesuatu yang dijanjikan untuk kalian. Sampai-sampai aku dapat melihat dirili hendak memetik dedaunan yang ada disurga. Tatkala kalianmelihatku maka akupun maju” (HR.Muslim)
“Seandainya engka melihat apa yang aku lihat, niscaya kalian akan lebih banyak menangis daripada tertawa… aku melihat surge dan neraka.” (HR.Muslim)
(Lebih rinci : silahkan lihat : Kitab Al Kabair karya Imam Dzahabi, Al Is’aad fii Syarhi Lum’atil I’tiqaad karya Abu Musa Abdurazzaq bin Musa Ath Thubni Al Jazaa’iri, hal 64-65)
Suatu catatan amat penting untuk dicamkan oleh seorang muslim ….. Ada suatu pandangan yang sangat aneh yang diamalkan oleh sebagian muslim saat ini yang biasa kita dengar di masjid atau mushola yang membacakan semacam shalawat tetapi bukan dari rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam dan sahabat. Penggalan pujian itu diantaranya berbunyai .. Ya Allah dosaku ini bertumpuk bagia pasir di pantai.. Maka tiada pantas bagiku untuk Engkau masukkan di surgaMu… Namun demikian aku sangat takut terhadap nerakaMU….. Syair ini sangat bertetangan dengan ajaran rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, sebab rasulullah ajaran rasulullah adalah meminta surga dan dijauhkan dari neraka yang sangat pedih azabnya.
PINTU SURGA
Dalil : QS. Az Zumar : 73. Dan orang-orang yang bertakwa kepada Tuhan dibawa ke dalam syurga berombong-rombongan (pula). sehingga apabila mereka sampai ke syurga itu sedang pintu-pintunya Telah terbuka dan berkatalah kepada mereka penjaga-penjaganya: "Kesejahteraan (dilimpahkan) atasmu. Berbahagialah kamu! Maka masukilah syurga ini, sedang kamu kekal di dalamnya".
Proses dibukanya Pintu Surga.
Kita mereka berada didekatnya, pintu syurga tertutup. Mereka meminta kepada Allah ‘Ta’ala untuk membukanya. Mereka meminta syafaa’at kepada Allah via rasul Ulul Azmi. Selanjutnya rasul terebut menolak dan menyuruh meminta kepada rasul terakhir. Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda: Syafaat adalah hak saya. Kemudian rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam pergi ke bawah Arsy kemudian bersujud kepada Allah. Allah membiarakan bersujud dalam waktu tertentu dan kemudian mengizinkan mengangkat kepalanya dan mengajukan permohonan. Lalu meminta syafaat kepada Allah untuk membukakan pintu syurgaNya dan Allah memberikan syafaat dan memberikan izin untuk membuka pintu syurga sebagai bukti keagungan surge,derajat rasulNya dan pemuliaan Allah Ta’ala kepadanya
Keberadaan Pintu Surga Setelah Dibuka
Setelah penghuni syurga memasuki pintu syurga, maka pintu akan tetap terbuka. Ini isyarata bahwa penghuni surge bebas mondar-mandir dalam syurga sesuai kehendak hatinya. Memberi isyarat juga bahwa malaikat masuk setiap saat dengan memberikan rizki dan hadiah serta berbagai kenikmatan dari Allah kepada penghuni syurga. Hal ini mengisyaratkan juga bahwa syurga adalah tempat yang sangat aman sehingga mereka didalamnya tidak perlu menutup pintu rumahnya sebagaimana saat mereka hidup di dunia yang harus menutup pintu rumahnya.
Jenis Pintu syurga
Dari abu Hazm dari Sahl bin Sa’ad , Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda : “Di syurga terdapat delapan pintu, ada yang namanya Rayyan yang hanya dimasuki oleh orang yang berpuasa”. (Mutafaqun ‘alaihi)
Dari Zuhri dari Hamid bin Abdurrahman dari Abu Hurairah , Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda :
“Barangsiapa berinfaq dengan sepasang unta atau kuda atau lainnya di jalan Allah maka dia dipanggil dari pintu-pintu surga. Wahai hamba allah pintu itu lebih baik. Barangsiapa rajin shalat maka dia dipanggil dari pintu-pintu sholat. Barangsiapa berjihad maka dia dipanggil dari pintu-pintu jihad. Barangsiapa rajin bersodaqoh maka dia dipanggil dari pintu-pintu sodaqoh. Dan Barangsiapa berpuasa maka dia dipanggil dari pintu royyan. Abu bakar berkata : “Wahai rasulullah apakah setiap orang akan dipanggil pintu-pintu tersebut?Adakah orang yang akan dipanggil oleh semua pintu tersebut? Rasulullah menjawab : Ya, dan aku berharap engkau termasuk dari mereka.” (Mutafaqun ‘alaih)
Dari Umar bin Khattab , Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda : “Siapa diantara kalian berwudhu kemudian menyempurnakan wudhunya lalu membaca : Asyhadu an la ilaha illallahu wahdahula syarikala lahu wa asyhadu anna muhammadarusullullah, melainkan dibukanya baginya pintu syurga dan ia masuk dari mana saja ia suka. (HR Muslim)
Dari Utbah bin Abdullah As Salami , Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda :
“Jika seorang muslim mempunyai 3 anak yang belum baligh kemudian meninggal dunia, maka mereka menjumpainyai dipintu-pintu syurga yang delapan dan bebas ia masuk dari pintu mana saja yang dsukainya”. (HR Ibnu Majjah, Abdullah bin Ahmad dari Numair)
(Lebih rinci : silahkan lihat : Kitab Hadil Arwaah Ila biladil Afraah karya Imam Ibnu Qoyyim Al Jauziyyah)
SIFAT ORANG YANG MENGHUNI SURGA
“Barangsiapa beramal shalih laki-laki atau wanita dan dia mu’min, mereka akan masuk surga dan akan diberikan rizki didalamnya tanpa di hisab.”‘ (QS. Ghafir:40)
“ Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah", Kemudian mereka tetap istiqamah[1388] Maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita. Mereka Itulah penghuni-penghuni surga, mereka kekal di dalamnya; sebagai balasan atas apa yang Telah mereka kerjakan”. (QS al Ahqaaf : 13-14)
“Kecuali orang yang bertaubat, beriman dan beramal saleh, Maka mereka itu akan masuk syurga dan tidak dianiaya (dirugikan) sedikitpun,”(Qs Al maryam :60)
“Kamilah pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akhirat; di dalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya apa yang kamu minta. Sebagai hidangan (bagimu) dari Tuhan yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”(QS. Fushilat:31-32)
“Diedarkan kepada mereka piring-piring dari emas, dan piala-piala dan di dalam surga itu terdapat segala apa yang diingini oleh hati dan sedap (dipandang) mata dan kamu kekal di dalamnya".(QS. Az Zukhruf:71)
Wanita, jika ia termasuk ahlul jannah dan belum pernah nikah atau sauminya menjadi ahli naar, maka ketika ia masuk jannah, disanapun terdapat kaum laki-laki yang belum pernah menikah di dunia. Mereka akan mendapatkan pasangan dengan bidadari dan juga pasangan dengan wanita gadis dari dunia jika mereka mau.
Wanita yang belum pernah memiliki suami atau punya suami di dunia namun tidak ikut masuk jannah bersamanya, maka jika ia ingin berpasangan, ia akan memperoleh apa saja yang ia inginkansesuai keumuman ayat diatas.
Pemateri belum pernah memperoleh nash yang secara khusus mempersoalkan maslah ini. Hanya Allah yan mengetahui.
(Lebih rinci : silahkan lihat : Fatawa Anil Iman wa Arkaniha karya Abu Muhammad Asyraf bin Abdul Maqshud, Soal Jawab Masalah Iman dan Tauhid, Pustaka at-Tibyan)
KEBERADAAN NERAKA (NAAR)
“Dan peliharalah dirimu dari api neraka, yang disediakan untuk orang-orang yang kafir” (QS. Ali Imran:131)
“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa,” (QS. Ali Imran:133)
Dalam Kitab sahih Bukhari dan Muslim diceritakan bahwa saat gerhana matahari rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bangkit untuk shalat dan diperlihatkan jannah dan neraka.
Beliau menyaksikan jannah sehingga ingin meraih satu tanda darinya, selanjutnya ternyata beliau tidak melakukannya. Selanjutnya beliau melihat naar yang didalamnya erdapat ‘amru bin Luhay Al-Kaza’I menjulurkan ususnya keluar dari perutnya. Ia menjulurkan kedalam api neraka. Karena dialah orang yang mula-mula memasukan kemusyrikan kedalam tubuh bangsa arab. Dengan demikian dia memperoleh bagian dari azab yang menimpa orang-orang yang dating setelahnya (yang mengkiuti tindak kemusyrikan).
Beliau menyaksikan juga seorang wanita sedang diazab gara-gara kucing yang diikatnya hingga mati, tidak diberi makan dan tidak dilepaskan untuk mencari makan sendiri. Ini menunjukkan Jannah dan Naar telah ada.
(Lebih rinci : silahkan lihat : Fatawa Anil Iman wa Arkaniha karya Abu Muhammad Asyraf bin Abdul Maqshud, Soal Jawab Masalah Iman dan Tauhid, hal 50-52 Pustaka at-Tibyan)
MELIHAT WAJAH ALLAH MERUPAKAN KENIKMATAN TERTINGGI PENGHUNI JANNAH
Menurut ahlul sunnah wal jamaah melihat wajah Allah di akhirat nanti adalah kebenarannya dan barang siapa mengingkarinya berarti kafir. Orang mu’min akan melihat wajah Allah pada hari akhir nanti ketika mereka berada di jannah sebagaimana dikehendaki oleh Allah. Sebagai landasannya :
“Wajah-wajah (orang-orang mukmin) pada hari itu berseri-seri. Kepada Tuhannyalah mereka Melihat.”(QS Al Qiyamaah : 22-23)
“Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik (surga) dan tambahannya. dan muka mereka tidak ditutupi debu hitam dan tidak (pula) kehinan. mereka Itulah penghuni syurga, mereka kekal di dalamnya”(QS. Yunus:26).
“Orang-orang beriman akan melihat Rabb mereka pada hari kiamat dan didalam jannah.” (HR. Muslim)
Di dunia, tiada orang yang dapat melihat Allah. Dalil :
“Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang dia dapat melihat segala yang kelihatan; dan dialah yang Maha halus lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al An’am :103)
“Dan tatkala Musa datang untuk (munajat dengan kami) pada waktu yang Telah kami tentukan dan Tuhan Telah berfirman (langsung) kepadanya, berkatalah Musa: "Ya Tuhanku, nampakkanlah (diri Engkau) kepadaku agar Aku dapat melihat kepada Engkau". Tuhan berfirman: "Kamu sekali-kali tidak sanggup melihat-Ku, tapi Lihatlah ke bukit itu, Maka jika ia tetap di tempatnya (sebagai sediakala) niscaya kamu dapat melihat-Ku". tatkala Tuhannya menampakkan diri kepada gunung itu[565], dijadikannya gunung itu hancur luluh dan Musa pun jatuh pingsan. Maka setelah Musa sadar kembali, dia berkata: "Maha Suci Engkau, Aku bertaubat kepada Engkau dan Aku orang yang pertama-tama beriman".. (QS : Al A’raaf : 143)
[565] para Mufassirin ada yang mengartikan yang nampak oleh gunung itu ialah kebesaran dan kekuasaan Allah, dan ada pula yang menafsirkan bahwa yang nampak itu hanyalah cahaya Allah. Bagaimanapun juga nampaknya Tuhan itu bukanlah nampak makhluk, hanyalah nampak yang sesuai sifat-sifat Tuhan yang tidak dapat diukur dengan ukuran manusia
Melihat Allah merupakan kenikmatan tertinggi penghuni jannah. Sedangkan dunia bukan tempat kenikmatan, tetapi tempat bersusah payah, bersedih dan tempat pemberian beban (taklif) atau tempat usaha. Jadi Allah tiada dapat dilihat di dunia, tetapi di akhirat nanti bagi orang beriman akan melihatNya.
Orang kafir, diakhiratpun tetap tidak akan dapat melihat Allah, karena mereka dihalangi untuk melihatNya. Dalilnya:
“ Sekali-kali tidak[1563], Sesungguhnya mereka pada hari itu benar-benar tertutup dari (rahmat) Tuhan mereka.” (QS. Al Muthaffiffin:15)
(Lebih rinci : silahkan lihat : Fatawa Anil Iman wa Arkaniha karya Abu Muhammad Asyraf bin Abdul Maqshud, Soal Jawab Masalah Iman dan Tauhid, Pustaka at-Tibyan)
KENIKMATAN YANG DIPEROLEH PENGHUNI JANNAH
“Kamilah pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akhirat; di dalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya apa yang kamu minta. Sebagai hidangan (bagimu) dari Tuhan yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”(QS. Fushilat: 31-32)
“Diedarkan kepada mereka piring-piring dari emas, dan piala-piala dan di dalam surga itu terdapat segala apa yang diingini oleh hati dan sedap (dipandang) mata dan kamu kekal di dalamnya". (QS. Az-Zukhruf:71)
“Ya rabb kami, masukkanlah mereka ke dalam jannah Adnyang telah Engkau janjikan kepada mereka dan orang-orang shalih diantara bapak-bapak mereka, istri-istri mereka, Engkaulah yang maha Perkasa lahi Maha Bijaksana “. (QS Ghafir:8)
Merupakan hal yang dimaklumi bahwa yang diingikan oleh hati manusia akan dapat diperoleh oleh ahlul jannah baik laki-laki maupun perempuan. Kaum wanita dipasangkan oleh Allah dengan suaminya yang dahulu hidupnya di dunia, sebagaimana termatub dalam ayat diatas.
(Lebih rinci : silahkan lihat : Fatawa Anil Iman wa Arkaniha karya Abu Muhammad Asyraf bin Abdul Maqshud, Soal Jawab Masalah Iman dan Tauhid, Pustaka at-Tibyan) KEADAAN JANNAH DAN PENGHUNINYA “Di dalamnya ada mata air yang mengalir. Di dalamnya ada takhta-takhta yang ditinggikan, Dan gelas-gelas yang terletak (di dekatnya),Dan bantal-bantal sandaran yang tersusun, Dan permadani-permadani yang terhampar” .(QS. Al Ghassyiyah : 12-16)
“Dan bagi orang yang takut akan saat menghadap Tuhannya ada dua syurga. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?,Kedua syurga itu mempunyai pohon-pohonan dan buah-buahan. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? Di dalam kedua syurga itu ada dua buah mata air yang mengalir. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? Di dalam kedua syurga itu terdapat segala macam buah-buahan yang berpasangan.” (QS. Ar Rahman:46-52)
Wanita-wanita Penghuni Jannah
“(Bidadari-bidadari) yang jelita, putih bersih, dipingit dalam rumah.” (QS Ar Rahman:72) “Di dalam syurga itu ada bidadari-bidadari yang sopan menundukkan pandangannya, tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni syurga yang menjadi suami mereka), dan tidak pula oleh jin. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? Seakan-akan bidadari itu permata yakut dan marjan.” (QS Ar Rahman:56-58)
Wanita-wanita yang disediakan bagi Penghuni Jannah
“Sesungguhnya rombongan pertama yang masuk jannahtak ubahnya seperti bulan pada bulan purnama, kemudian orang setelah itu laksana bintang paling terang cahayanya dilangit. Mereka tiada kencing, tiada buang hajat, tiada meluah, tiada beringus. Sisir-sisir mereka terbuat dari emas dan aroma mereka seperti minyak kasturi. Istri-istri mereka adalah bidadari. Bentuk mereka sama seperti bapak-bapak mereka yaitu Adam yang tingginya 60 hasta.” (Sahih Al Jami’ 2015).
“Kemah di jannah adalah mutiara yangtingginya 60 mil. Di setiap sudut ada istri bagi orang mu’min dan mereka tiada dapat dilihat oleh orang lain.” (Sahih Al Jami’ 3357).
Allah menamai mereka dengan al-huur(bidadari), jamaknya hauraa.
Secara khusus Al Qurthubi dalam kitab al Ahkam (17/122) menjelaskan :” Bidadari itu bagian putih matanya sangat putih, bagian hitamnya sangat hitam, maka kita mengimani hal itu dengan keimanan yang mutlak yang tidak ditembus keraguan ataupun kesangsian dan hal ini tertancap dalam inti aqidah muslim”
Kenikmatan yang di dunia diharamkan tetapi di jannah dihalalkan
Suatu pertanyaan bahwa islam telah memotivasi dan member kanar gembira dengan sesuatu di jannah padahal didunia diharamkan. (missal : hubunganlaki-laki dan perempuan diluar nikah). Hal yang perlu digarisbawahi Allah mengharamkan sesuatu sekehendakNya didunia kepada penghuninya. Dia pemilik dan pencipta segala sesuatu, maka tidak boleh seorangpun memprotes terhadap hokum Allah dengan ra’yu dan pemahamannya yang terbalik, maka kepunyaan Allahlah hokum dan urusan sebelum dan sesudahnya.
Masalah pengharaman zina, minum khamr, sutera bagi laki-laki, ini merupakan kehendak Allah dalam member balasan diakhirat bagi orang yang mentaati, bersabar dan memerangi hawa nafsu di dunia. Dalil QS. Ar-Rahmaan : 60 “Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula).”
Sebab-sebab pengharaman tersebut adalah :
Tidak penting bagi manusia untuk mengetahui semua sebab pegharaman, karena beberapa sebab terkadang tidak dapat diketahui. Terpenting sikap tunduk berpegang pada nash sekalipun kita tidak tahu sebabnya. Karena sikap tunduk merupakan tuntutan islam yang dibangun atas ketaatan yang sempurna kepada Allah Ta’ala.
Kadang-kadang Nampak bagi kita berbagai sebab pengharaman seperti : kerusakan akibat zina yaitu : tidak jelasnya garis keturunan, tersebarnya penyakit kelamin. Hal ini berbeda dengan hubungan laki-laki dengan bidadari di jannah. Wanita pelacur didunia adalah wanita yang kehilangan harga diri, sedikit iman dan rasa malu, tidak terikat hubungan syar’i. Adapun bidadari di jannah, dikhususkan untuk suami-suami mereka orang-orang yang diberi balasan oleh Allah dan diberi bidadari karena kesabarannya menahan diri dari yang haram ketika di dunia. Sebagaimana dalam beberapa ayat Al Qur’an : Bidadari terpelihara di dalam kemah-kemah, Mereka tidak pernah disentuh oleh seorang manusiapun sebelum mereka ataupun oleh jin.
Sesungguhnya Allah yang mensyariatkan bagi laki-laki di dunia agar tidak mempunyai lebih dari 4 istri dalam 1 waktu. Dialah pula yang memberikan nikmat penghuni jannah dengan bidadari yang diinginkan. Tidak ada petentangan karena kedua tempat itu berbeda sesuai kehendak Allah, dan di akhirat jauh lebih baik, lebih utama , lebih kekal dari pada dunia. “Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak[186] dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga). Katakanlah: "Inginkah Aku kabarkan kepadamu apa yang lebih baik dari yang demikian itu?". untuk orang-orang yang bertakwa (kepada Allah), pada sisi Tuhan mereka ada surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai; mereka kekal didalamnya. dan (mereka dikaruniai) isteri-isteri yang disucikan serta keridhaan Allah. dan Allah Maha melihat akan hamba-hamba-Nya.” (QS. Ali Imran : 14-15)
Sesungguhnya pengharaman itu kadang-kadang merupakan ujian bagi hamba Allah, apakah mereka mangamalkan perintah atau menjauhi larangan atau tidak peduli. Sesungguhnya hukum-hukum yang berlaku disunia tidaklah seperti hukum akhirat. Khamr didunia dapat menyebabkan hilang akal, sedang khamr di akhirat tidak bikin hilang akal. Tidak bikin pening, tidak membuat kembung perut. Demikian pula bidadari di akhirat tidak membuat terkoyaknya kehormatan, tidak jelasnya keturunan, tidak menyebar penyakit kelamin. Mereka suci, tidak mati, tidak akan tua “.Sesungguhnya kami menciptakan mereka (Bidadari-bidadari) dengan langsung[1451]. Dan kami jadikan mereka gadis-gadis perawan. Penuh cinta lagi sebaya umurnya.” (QS. Waqiyyah : 35-37) JANNAH YANG DIHUNI KAUM MUKMIN Jannah yang akan dihuni kaum mukmin adalah yang ada di langit bukan taman yang indah yang ada di bumi . Ini pendapat jumhur ulama. Dalil : Dari Huzaifah : rasulullah bersabda : …….Wahai bapak kami, mohonlah agar syurga segera dibukakan untuk kami… (HR Muslim)
Dari Abu Hurairah : rasulullah bersabda : Wahai Adam engkaulah orang yang Allah ciptakan langsung oleh tanganNya….dan Allah juga yang telah memberikan kesempatan untuk tinggal disyurgaNya….. (HR Muslim)
Ada pendapat sebagian ulama bahwa syurga yang disiapkan untuk nabi Adam dan istrinya adalah syurga khusus. Ada yang dilangit ada yang di bumi. (Lebih rinci : silahkan lihat: Al bidayahwa an Nihayah karya Ibnu Katsir, Al Qurtubi dalam tafsirnya 1/302)
Disarikan ulang : Abu nada sifa
Untuk: Rausanulqalbu.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar