Pengantar
Seorang hamba Allah, baik itu yang suka berbuat maksiyat atau yang
berbuat kebaikan sama-sama tidak mau dirinya dimasukkan ke dalam golongan
terlaknat. Karena sikap terlaknat adalah sikap yang aling dibenci dan dijauhi
oleh setiap insan yang mempunyai akal. Apalagi yang mempunyai harga diri. Namun
persoalan berikutnya akan muncul. Kalau kita tidak ingin jadi orang terlaknat,
lalu apakah laknat itu? Apakah laknat hanya terjadi dihadapan manusia selama di
dunia atau juga laknat Allah kepada diri kita akan juga ditemui di akhirat?
Dan, jangan-jangan tanpa sadar dan tanpa kita ketahui, sesungguhnya kita ini
lagi menapaki jalan-jalan orang yang akan mendapat laknat dihadapan Allah
kelak.
Terlaknatnya Dunia
Terlaknatnya Dunia
Rasulullah dalam suatu hadist yang diriwayatkan Imam Ath Thabrani
menjelaskan : Perhatikan bahwa dunia dan sesuatu yang ada di dalamnya semua
terlaknat kecuali dzikrullah, kebaikan, menuntut ilmu dan orang berilmu. Dari
hujjah ini sangat jelas bahwa hampir semua urusan dunia kecuali keempat hal itu
dikategorikan terlaknat dimata Allah. Dan orang yang terjatuh dalam kesibukan
urusan dunia dengan meninggalkan keempat perkara tersebut maka telah memasuki
pintu keterlaknatan. Beberapa perkara yang wajib diperhatikan bagi seorang
muslim berkaitan dengan hal ini adalah sebagai berikut :
· Pertama, seorang muslim harus mempunyai mindset
bahwa hidup tujuannya untuk akhirat. Jika ada yang tidak menguntungkan akhirat
maka segera ditinggalkan. Kalau kita melakukan sesuatu untuk akhirat maka Allah
akan mencukupkan urusan dunia dan dunia hina bagi dirinya. Sebaliknya, barangsiapa
semangat hidupnya untuk dunia semata maka Allah cerai beraikan urusannya, Allah
akan jadikan rasa kurang di pelupuk matanya, dan dunia tidak akan datang
padanya kecuali yangg ditetapkan. Sebaliknya, orang yang orientasi hidupnya pada akhirat, maka
Allah akan tenangkan dan diberi kedamaian hatinya, rezeki dan urusan dunia akan
Allah cukupkan, dan urusan akhiratpun akan Allah mudahkan. Dunia sendiri artinya
dekat dan rendah.Hal ini sebagaimana sabda Rasul bersabda yang diriwayatkan oleh Jabir: “
Suatu saat rasul masuk pasar ditemani oleh sahabat. Ditengah pasar rasulullah melihat bangkai anak kambing dan telinganya
cacat. Lalu rasulullah bertanya kepada para sahabat “ siapa yg ingin membeli
bangkai kambing ini seharga satu dirham? Sahabatpun menjawab :” kami tidak mau,
ya rasulullah”. Nabi menjawab : “ Demi Allah, dunia ini lebih hina dan lebih jelek bagi Allah di banding bangkai ini bagi kalian
“.
Berkaitan dengan
harta, dalam islam, manusia boleh bergelimangan harta. Namun tujuannya untuk
meraih kemuliaan akhirat, sehingga mengejarnya jangan sampai lupa daratan. Hal
ini sangat penting karena rasulullah mensinyalir bahwa : akan datang suatu masa
dimana manusia tidak peduli cara mencari rizki, sehingga yang syubhat dan
harampun dilakukan. Sedangkan agar paham menjalani kehidupan dunia, maka akan
bisa sukses bila dimulai dengan ilmu.
Ada yang luar
biasa mulia dan agungnya tentang kisah hidup manusia yang dituturkan oleh
rasulullah. Pada hari kiamat nanti aka nada dua orang dengan kondisi yang
berbeda, namun mempunyai kesamaan dalam menikmati kenikmatan syurga. Orang
pertama adalah orang yang selama hidupnya di dunia bergelimang kenikmatan.
Lalu, Allah berkehendak mencelupkan orang ini kedalam neraka dalam waktu sebentar. Lalu Allah
bertanya :”Apakah kamu pernah hidup enak” Kemudian orang itu menjawab : “tidak
pernah , Ya Allah.”. Lalu, orang kedua,
orang yang selam hidupnya di dunia seumur-umur menderita. Tidak pernah
mendapati kenikmatan dalam hidupnya.Lalu Allah berkehndak memasukkan orang itu
kedalam neraka. Dan Allah bertanya :”Pernahkah kamu merasakan kesengsaraan
hidup ?” Kemudian orang ini menjawab : “tidak, Ya Allah”(HR. Tabrani)
· Kedua, Ingatlah nikmatnya syurga dan dahsyatnya siksa neraka. Bayangkan betapa
ngerinya neraka. Panas api neraka adalah 70
atau 99 kali lipat panasnya api terpanas di dunia. Ingatlah syurga senantiasa
dikelilingi oleh sesuatu yang tidak menyenangkan, sedangkan neraka dikelilingi oleh perkara
yang menyenangkan. Ingat pula sabda
rasul bahwa dunia penjara bagi orang muslim dan syurga bagi kaum kafirin
· Ketiga, Ingatlah bahwa manusia dalam menapaki hidup
melalui fase kehidupan manusia. Syaikh Utsaimin dalam syarah aqidah wasihtiyah menjelaskan sebelum menjadi manusia
terlebih dahulu berupa nutfah dan berkembang menjadi segumpal daging dan
diletakkan dalam Rahim dan seterusnya, sebagian ada yang diwafatkan hingga
pikun.
fase kehamilan (QS.Adz
Dzumar) : menciptakan manusia dalam 3 kegelapan. Fase kehidupan di dunia (an
nahl 78): keluar dari rahim tanpa kenal apapun lalu Allah berikan penglihatan,
pendengaran dan akal agar bisa bersyukur. Jika tidak bisa menggunakan maka
lebih jelek dari binatang(Qs Al a’raf 79)
Fase Alam barzah
/al mukminum 100: alam barzah di belakang dunia di dunia diuji siapa yang
paling baik amalnya. Sukses adalah selamat dari siksa neraka dan masuk syurga
dan ada ucapan selamat dari malaikat. Di alam ini di tanya siapa tuhanmu, apa
agamamu, siapa rasulmu dan apa ilmumu. Alam barzah di sana ada azab dan siksa
kubur.
Fase akhirat (QS.
al mu'minum 1). Kalian mati semua dan akan dibangkitkan. Kalau kita melihat
semua urusan dari perspektif agama maka semua tidak ada yang sia-sia. (Qs.Al
imran 14) : telah dijadikan keindahan wanita, harta benda, pertanian sebagai
fitrah manusia. Tapi dengan jalan yang halal, dipakai untuk yang diridhai
Allah. Karena yang lalai maka itu kerugian.
· Keempat, bagaimana kita menempuh jalan hidup. Dari Abdullah
bin Mas'ud, rasulullah menulis garis lurus. Inilah jalan Allah yang lurus. Lalu
menggambar garis-garis lain disebelah kanan dan kiri, ini jalan setan yang akan
menyesatkanmu. Sesungguhnya fitnah ditawarkan hati sedikit demi sedikit. Yang
menerima akan ada noda hitam maka hati akan terkena fitnah setan . Yang menolak
akan putih sehingga hatinya tidak terpengaruh. Jalan yang terlarang adalah jalan yang terkena fitnah syubhat dan
syahwat. Syubhat berkaitan dengan keyakinan yang rusak, sedang syahwat sadalah
segala sesuatu yang menghalangi kebaikan. Qs At Taubah menjelaskan : jalan yang harus dilalui yakni jalannya para
kaum al muhajirin dan al anshar . Qs Al baqarah 37 menjelaskan wajibnya
mengikuti jalan para kaum muhajirin dan anshar. Sebaliknya Qs An Nisa 17: “ siapa yang menentang rasul dan mengikuti
jalannya orang tidak beriman maka akan dibiarkan tersesat dan masuk neraka.
Enam perkara dalam jalan lurus
Enam perkara dalam menjalani jalan yang lurus yakni :
(1) Lillah beribadah semata-mata karena dan untuk
Allah. Seandainya semua beribadah untuk Allah maka tidak menambah kekuasaannya.
Atau sebaliknya, seandainya semua makhluk tidak taat kepada Allah maka tidak
mengurangi keagungan dan kemuliannya.
(2) Billah memohon
kepada Allah dalam ibadah dan mengakui kemudahan dari Allah. Beritahukan amalan
yang bisa memasukkan syurga dan jauhkan dari neraka.
(3) Fillah yakni beribadah
dengan mengikuti tuntunan Allah dan rasulullah. Sebagaimana kisah tiga orang
yang ghuluw dalam ibadah hingga disindir oleh rasulullah bahwa rasullullah juga
nikah, juga puasa, juga tidur.
(4) Khauf, takut pada
azab Allah dan amal kita tidak diterima Allah. Solusi berdoa kepada Allah sehingga
tidak sombong
(5) Radja berharap
dari rahmad Allah dan ampunan Allah. Jangan sampai harapan yang salah yakni
irja', yaitu tertipu seperti orang melempar biji jagung dan duduk-duduk dan
harapannya panen satu ton.Qs. Al Baqarah
218 berkisah tentang konsep beriman, jihad dan hijrah yang mengharap ridha
Allah.
(6) Mahabah yakni
cinta bukan dengan keterpaksaan. Sebagian manusia membuat tandingan melebihi
cinta pada Allah. Dan orang beriman lebih mencintai Allah. Allah dan rasul lebih dicintai, mencintai
sesama karena Allah, orang membenci kesesatan yg pernah dilalui sebagaimana dia
tidak mau dilempar ke dalam api. Inilah yang akan mendapatkan manisnya iman.
Disampakaikan oleh ustadz Mahfudz Umri, Masjid Immanuddin, Graha Raya Bintaro
Tidak ada komentar:
Posting Komentar