29 April 2015

HIDUP HANYA SEKALI, JANGAN SALAH JALAN

Pengantar

Seorang hamba Allah, baik itu yang suka berbuat maksiyat atau yang berbuat kebaikan sama-sama tidak mau dirinya dimasukkan ke dalam golongan terlaknat. Karena sikap terlaknat adalah sikap yang aling dibenci dan dijauhi oleh setiap insan yang mempunyai akal. Apalagi yang mempunyai harga diri. Namun persoalan berikutnya akan muncul. Kalau kita tidak ingin jadi orang terlaknat, lalu apakah laknat itu? Apakah laknat hanya terjadi dihadapan manusia selama di dunia atau juga laknat Allah kepada diri kita akan juga ditemui di akhirat? Dan, jangan-jangan tanpa sadar dan tanpa kita ketahui, sesungguhnya kita ini lagi menapaki jalan-jalan orang yang akan mendapat laknat dihadapan Allah kelak.

Terlaknatnya  Dunia 

Rasulullah dalam suatu hadist yang diriwayatkan Imam Ath Thabrani menjelaskan : Perhatikan bahwa dunia dan sesuatu yang ada di dalamnya semua terlaknat kecuali dzikrullah, kebaikan, menuntut ilmu dan orang berilmu. Dari hujjah ini sangat jelas bahwa hampir semua urusan dunia kecuali keempat hal itu dikategorikan terlaknat dimata Allah. Dan orang yang terjatuh dalam kesibukan urusan dunia dengan meninggalkan keempat perkara tersebut maka telah memasuki pintu keterlaknatan. Beberapa perkara yang wajib diperhatikan bagi seorang muslim berkaitan dengan hal ini adalah sebagai berikut :

·     Pertama, seorang muslim harus mempunyai mindset bahwa hidup tujuannya untuk akhirat. Jika ada yang tidak menguntungkan akhirat maka segera ditinggalkan. Kalau kita melakukan sesuatu untuk akhirat maka Allah akan mencukupkan urusan dunia dan dunia hina bagi dirinya. Sebaliknya, barangsiapa semangat hidupnya untuk dunia semata maka Allah cerai beraikan urusannya, Allah akan jadikan rasa kurang di pelupuk matanya, dan dunia tidak akan datang padanya kecuali yangg ditetapkan. Sebaliknya, orang  yang orientasi hidupnya pada akhirat, maka Allah akan tenangkan dan diberi kedamaian hatinya, rezeki dan urusan dunia akan Allah cukupkan, dan urusan akhiratpun akan Allah mudahkan. Dunia sendiri artinya dekat dan rendah.Hal ini sebagaimana sabda  Rasul bersabda yang diriwayatkan oleh Jabir: “ Suatu saat rasul masuk pasar ditemani oleh sahabat. Ditengah pasar rasulullah  melihat bangkai anak kambing dan telinganya cacat. Lalu rasulullah bertanya kepada para sahabat “ siapa yg ingin membeli bangkai kambing ini seharga satu dirham? Sahabatpun menjawab :” kami tidak mau, ya rasulullah”. Nabi menjawab : “ Demi Allah, dunia ini lebih hina dan lebih  jelek bagi Allah di banding bangkai ini bagi kalian “.
Berkaitan dengan harta, dalam islam, manusia boleh bergelimangan harta. Namun tujuannya untuk meraih kemuliaan akhirat, sehingga mengejarnya jangan sampai lupa daratan. Hal ini sangat penting karena rasulullah mensinyalir bahwa : akan datang suatu masa dimana manusia tidak peduli cara mencari rizki, sehingga yang syubhat dan harampun dilakukan. Sedangkan agar paham menjalani kehidupan dunia, maka akan bisa sukses bila dimulai dengan ilmu.
Ada yang luar biasa mulia dan agungnya tentang kisah hidup manusia yang dituturkan oleh rasulullah. Pada hari kiamat nanti aka nada dua orang dengan kondisi yang berbeda, namun mempunyai kesamaan dalam menikmati kenikmatan syurga. Orang pertama adalah orang yang selama hidupnya di dunia bergelimang kenikmatan. Lalu, Allah berkehendak mencelupkan orang ini kedalam  neraka dalam waktu sebentar. Lalu Allah bertanya :”Apakah kamu pernah hidup enak” Kemudian orang itu menjawab : “tidak pernah , Ya Allah.”. Lalu, orang kedua,  orang yang selam hidupnya di dunia seumur-umur menderita. Tidak pernah mendapati kenikmatan dalam hidupnya.Lalu Allah berkehndak memasukkan orang itu kedalam neraka. Dan Allah bertanya :”Pernahkah kamu merasakan kesengsaraan hidup ?” Kemudian orang ini menjawab : “tidak, Ya Allah”(HR. Tabrani)

·    Kedua, Ingatlah nikmatnya syurga  dan dahsyatnya siksa neraka. Bayangkan betapa ngerinya neraka. Panas api neraka adalah 70  atau 99 kali lipat panasnya api terpanas di dunia. Ingatlah syurga senantiasa dikelilingi oleh sesuatu yang tidak menyenangkan,  sedangkan neraka dikelilingi oleh perkara yang  menyenangkan. Ingat pula sabda rasul bahwa dunia penjara bagi orang muslim dan syurga bagi kaum kafirin

·     Ketiga, Ingatlah bahwa manusia dalam menapaki hidup melalui fase kehidupan manusia. Syaikh Utsaimin dalam syarah aqidah wasihtiyah menjelaskan sebelum menjadi manusia terlebih dahulu berupa nutfah dan berkembang menjadi segumpal daging dan diletakkan dalam Rahim dan seterusnya, sebagian ada yang diwafatkan hingga pikun.
fase kehamilan (QS.Adz Dzumar) : menciptakan manusia dalam 3 kegelapan. Fase kehidupan di dunia (an nahl 78): keluar dari rahim tanpa kenal apapun lalu Allah berikan penglihatan, pendengaran dan akal agar bisa bersyukur. Jika tidak bisa menggunakan maka lebih jelek dari binatang(Qs Al a’raf 79)
Fase Alam barzah /al mukminum 100: alam barzah di belakang dunia di dunia diuji siapa yang paling baik amalnya. Sukses adalah selamat dari siksa neraka dan masuk syurga dan ada ucapan selamat dari malaikat. Di alam ini di tanya siapa tuhanmu, apa agamamu, siapa rasulmu dan apa ilmumu. Alam barzah di sana ada azab dan siksa kubur.
Fase akhirat (QS. al mu'minum 1). Kalian mati semua dan akan dibangkitkan. Kalau kita melihat semua urusan dari perspektif agama maka semua tidak ada yang sia-sia. (Qs.Al imran 14) : telah dijadikan keindahan wanita, harta benda, pertanian sebagai fitrah manusia. Tapi dengan jalan yang halal, dipakai untuk yang diridhai Allah. Karena yang lalai maka itu kerugian.

·    Keempat, bagaimana kita menempuh jalan hidup. Dari Abdullah bin Mas'ud, rasulullah menulis garis lurus. Inilah jalan Allah yang lurus. Lalu menggambar garis-garis lain disebelah kanan dan kiri, ini jalan setan yang akan menyesatkanmu. Sesungguhnya fitnah ditawarkan hati sedikit demi sedikit. Yang menerima akan ada noda hitam maka hati akan terkena fitnah setan . Yang menolak akan putih sehingga hatinya tidak terpengaruh. Jalan yang terlarang adalah  jalan yang terkena fitnah syubhat dan syahwat. Syubhat berkaitan dengan keyakinan yang rusak, sedang syahwat sadalah segala sesuatu yang menghalangi kebaikan. Qs At Taubah menjelaskan  : jalan yang harus dilalui yakni jalannya para kaum al muhajirin dan al anshar . Qs Al baqarah 37 menjelaskan wajibnya mengikuti jalan para kaum muhajirin dan anshar. Sebaliknya Qs An Nisa 17:  “ siapa yang menentang rasul dan mengikuti jalannya orang tidak beriman maka akan dibiarkan tersesat dan masuk neraka.

Enam perkara dalam jalan lurus

 Enam perkara  dalam  menjalani jalan yang lurus yakni :

(1) Lillah beribadah semata-mata karena dan untuk Allah. Seandainya semua beribadah untuk Allah maka tidak menambah kekuasaannya. Atau sebaliknya, seandainya semua makhluk tidak taat kepada Allah maka tidak mengurangi keagungan dan kemuliannya.

(2) Billah memohon kepada Allah dalam ibadah dan mengakui kemudahan dari Allah. Beritahukan amalan yang bisa memasukkan syurga dan jauhkan dari neraka.

(3)  Fillah yakni beribadah dengan mengikuti tuntunan Allah dan rasulullah. Sebagaimana kisah tiga orang yang ghuluw dalam ibadah hingga disindir oleh rasulullah bahwa rasullullah juga nikah, juga puasa, juga tidur.

(4)     Khauf, takut pada azab Allah dan amal kita tidak diterima Allah. Solusi berdoa kepada Allah sehingga tidak sombong

(5)  Radja berharap dari rahmad Allah dan ampunan Allah. Jangan sampai harapan yang salah yakni irja', yaitu tertipu seperti orang melempar biji jagung dan duduk-duduk dan harapannya panen satu ton.Qs.  Al Baqarah 218 berkisah tentang konsep beriman, jihad dan hijrah yang mengharap ridha Allah.


(6)  Mahabah yakni cinta bukan dengan keterpaksaan. Sebagian manusia membuat tandingan melebihi cinta pada Allah. Dan orang beriman lebih mencintai Allah.  Allah dan rasul lebih dicintai, mencintai sesama karena Allah, orang membenci kesesatan yg pernah dilalui sebagaimana dia tidak mau dilempar ke dalam api. Inilah yang akan mendapatkan manisnya iman.

Disampakaikan oleh ustadz Mahfudz Umri, Masjid Immanuddin, Graha Raya Bintaro

Tidak ada komentar: