Pertanyaan
:
Fadhilatusy
Syaikh, semoga Allah memberi taufiq kepada Anda. Pertanyaan yang masuk banyak
sekali. Di antaranya ada yang bertanya tentang bimbingan Anda bagi para
penuntut ilmu dan juga selain mereka tentang apa yang terjadi akhir-akhir ini
berkaitan dengan film yang menghina Rasul shallallahu 'alaihi wa sallam. Apa
bimbingan Anda dalam hal ini?
Bimbingan
kami dalam hal ini adalah : hendaknya kita tetap tenang dan tidak mengingkari
hal ini dengan cara-cara seperti demonstrasi, mendhalimi orang-orang yang tidak
memiliki keterkaitan dengan hal ini, atau merusak harta benda. Ini adalah
cara-cara yang tidak diperbolehkan. Yang wajib untuk membantah mereka adalah
para ulama, bukan orang awam! Para ulamalah yang berhak membantah dalam
perkara-perkara ini. Hendaknya kita senantiasa tenang.
Orang-orang
kafir itu ingin mengganggu kita serta memancing amarah kita. Ini yang mereka
inginkan. Mereka juga ingin agar kita saling membunuh. Aparat keamanan berusaha
menghalang-halangi, sedangkan yang lain (para demonstran muslim) berusaha
menyerang, sehingga terjadilah pemukulan, pembunuhan, dan banyak yang terluka.
Mereka menginginkan hal ini. Hendaknya kita senantiasa tenang, hendaknya kita
senantiasa tenang. Yang berhak untuk membantah mereka adalah orang-orang yang
memiliki ilmu dan bashirah, atau hendaknya mereka tidak perlu dibantah.
Orang-orang yang membantah mereka jugat tidak boleh disamaratakan.
Dahulu
orang-orang musyrik berkata terhadap Rasul shallallahu 'alaihi wa sallam,
"Penyihir…dukun…tukang bohong…," dan sebagainya, dan Allah
memerintahkan RasulNya untuk bersabar. Kaum muslimin ketika itu tidak melakukan
demonstrasi di Mekkah, tidak menghancurkan sedikitpun dari rumah-rumah kaum
musyrikin, juga tidak membunuh seorangpun. Sabar dan tenang, sampai Allah
subhanahu wa ta'ala memudahkan adanya jalan keluar bagi kaum muslimin.
Yang
wajib dilakukan adalah tenang, khususnya di hari-hari ini, di saat munculnya
banyak fitnah dan kejelekan di negeri-negeri kaum muslimin. Wajib untuk tenang
dan tidak tergesa-gesa dalam masalah-masalah ini. Orang-orang awam tidaklah
pantas untuk menghadapinya. Mereka bodoh, tidak memahami hakikat masalah. Tidak
boleh menghadapi masalah ini kecuali orang yang memiliki ilmu dan bashirah.
Na'am.
Catatan : Fatwa tersebut termasuk dalam rangkaian tanya
jawab pada kajian Shifatush Shalat dari kitab 'Umdatul Fiqh oleh Syaikh Al
Fauzan hafidhahullah ba'da Maghrib di Masjid Jami' Mut'ib bin Abdul Aziz,
Malaz, Riyadh, Arab Saudi pada hari Sabtu, 28 Syawal 1433 H (15 September
2012).
Sumber : blog.media
sunni
Oleh : Syaikh Abdulaziz bin Abdullah Alu Syaikh,
yang
mana beliau adalah Ulama Ahlussunnah, termasuk jajaran Kibarul Ulama dan Ketua
Lajnah Daimah lil Buhuts Al Ilmiah wal Ifta’ Kerajaan Saudi Arabia, menekankan
bahwa jalan terbaik membela Nabi Shallallahu’alaihi wasallam adalah dengan
mengikuti sunnah-sunnahnya (tuntunan beliau), menyebarkan dakwah beliau,
mencontoh perikehidupan beliau, dan menyebarkan nilai-nilai Islam.
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan hari ini, Syaikh
mengatakan bahwa tindakan tercela dan jahat dalam upaya mengedarkan film yang
menghina Nabi Shallallahu’alaihi wasallam tidak akan merendahkan kedudukan Nabi
Shallalahu’alaihi wasallam dan Islam, karena Allah Azza wajalla berfirman dalam
Alquran,
إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ
الأبْتَرُ
“Sesungguhnya
orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus.” (Al Kautsar: 3)
Namun
dalam menyikapi tindakan jahat yang seperti ini hendaknya harus sesuai dengan
tuntunan Al-Quran dan As Sunnah.
Kaum
Muslimin tidak boleh membiarkan kemarahan mereka menjadikan mereka membunuh
orang yang tidak bersalah dan menyerang fasilitas umum. Jika umat Islam mudah
terpancing emosi, justru musuh-musuh Islam akan tercapai maksud dan tujuan
mereka dalam memproduksi film ini.
Syaikh
Abdul Aziz menghimbau semua negara dan organisasi internasional untuk
mempidanakan tindakan menghina semua nabi dan rasul ‘Alaihis Sholatu wassalam.
(SPA –
Saudi Press Agency / Website resmi pemerintah Kerajaan Saudi Arabia)
Sumber : blog.sunni
salafi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar