07 September 2012

Makna Salib yang sesungghnya di Mata orang Nasrani

Apa makna salib yang sebenarnya menurut orang­orang Nasrani?. Apakah makna salib itu adalah sebuah kayu yang mereka klaim sebagai tempat penyaliban Isa putera Maryam? Atau bagaimana?

Jawab:

Salib yang diagung-agungkan dan disembah oleh orang-or­ang Nasrani itu adalah sebatang kayu yang di tengah-tengahnya terdapat sebatang kayu lain yang melintang. Mereka mengagung­agungkan salib ini, dan melukiskannya di rumah-rumah, kantong ­kantong dan produk-produk mereka sebagai lambang yang mengisyaratkan -dalam sangkaan mereka- sebuah kayu yang menjadi tempat Isa as.

disalib ketika dibunuh. Sesungguhnya Allah swt. telah mendustakan sangkaan yang diklaim oleh orang-orang Yahudi ini dengan firman-Nya yang artinya: "Padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan `Isa bagi mereka".174

Anehnya orang-orang Nasrani sendiri membenarkan sangkaan-sangkaan orang Yahudi tentang pembunuhan dan penyaliban al-Masih. Dan di antara kebodohan mereka adalah pengagungan yang mereka lakukan terhadap kayu salib yang menyerupai tempat penyaliban sesembahan yang mereka agung ­agungkan itu. Padahal lebih pantas jika mereka meruntuhkan dan menghancurkannya sekiranya mereka berpikir.175

__________________________________________________________________

174
. QS. an-Nisaa': 157.

175. Berkata Ibn al-Qayyim dalam bukunya Hidayatu al-Hayara fiAjwibati al Yahuudi wa an-Nashaara hal. 320 tentang orang yang pertama kali menciptakan bid`ah salib: "Tatkala penduduk Romawi mendengar, bahwa Konstantin adalah orang yang membenci kejahatan dan menyukai kebaikan, sementara penduduk kerajaannya hidup dengan damai dan tentram bersamanya, maka para pemimpin merekapun menulis surat kepadanya meminta agar ia menyelamatkan mereka dari perbudakan raja mereka. Tatkala ia telah membaca surat mereka, ia pun sangat sedih dan bingung, tak tahu bagaimana harus berbuat. Berkata Sa`id al Bathrik, `Lalu pada suatu hari di tengah siang, di langit muncullah untuknya -menurut sangkaan orang-orang Nasrani­sebuah salib yang berasal dari bintang, di sekitarnya ada tulisan "Dengan inilah engkau akan menang". Lantas ia berkata kepada sahabat-sahabatnya, "Apakah kalian melihat apa yang telah aku lihat?". Mereka berkata, "Ya". Ketika itu ia pun beriman dengan agama Nasrani. Lalu ia bersiap-siap untuk memerangi kaisar yang disebutkan itu, dan ia pun membuat sebuah salib besar yang terbuat dari emas dan meletakkannya di ujung bendera".

Aku (penulis) katakan, wa billahi at-taufiq, "Sesungguhnya yang wajib dilakukan oleh orang-orang Nasrani adalah tidak menggantungkan hati kepada salib yang tidak dapat memberi mudharat dan tidak dapat memberi manfaat ini. Akan tetapi mereka harus berlindung kepada Allah yang Maha Esa, karena kita melihat sebagian orang­orang Nasrani mengagung-agungkan salib dan ruku' untuknya, padahal salib itu adalah benda mati. Seharusnya penyembahan-penyembahan yang mereka lakukan hanya wajib dilakukan untuk Allah yang Maha Esa lagi Maha Perkasa yang telah menciptakan semua manusia dan memberi mereka nikmat-nikmat yang banyak, dan yang paling penting di antaranya adalah nikmat tauhid."

Dalam bukunya Muhaadharaat fi an-Nashraniyah (hal. 112), Muhammad Abu Zahrah mengatakan tentang salib dan kedudukannya dalam pandangan orang-orang Naasrani, "Sesungguhnya salib itu adalah lambang mereka dan sarana pengkultusan banyak orang. Oleh karena itu, membawanya adalah pertanda sebagi pengikut al-Masih". Aku (penulis) katakan, wa billahi at-taufiq, "Sebagaimana kata guru kami, Syekh Abdullah al-Jabaraini; Lebih pantaslah jika mereka meruntuhkan dan menghancurkannya sekiranya mereka berpikir".
Sumber
http://www.pakdenono.com/
syaikh Abdullah Bin Abdurrahman Al- Jibrin
Artikel Sunnah

Tidak ada komentar: