Sudah jamak terjadi di
masyarakat, penerapan bacaan bismillah dan bismillahirrahman nir rahiim saling “tukar
posisi”. Bahkan sebagian orang, ustadz, kyai, ajengan, menganggap keduanya sama
saja, tidak ada bedanya sehingga boleh diterapkan pada setiap do’a. Padahal ini
pendapat yang fatal dan jelas kekeliruannya. Nah, pertanyaan yang muncul bagaimana
penerapan kedua bacaan tersebut yang dicontohkan rasulullah dan sahabat?
Syaikh Abdul Muhsin Ar
Razaq menjelaskan permasalahan ini sebagai berikut :
a)
Bacaan Bismillah
diucapkan dalam :
Do’a masuk kamar mandi.
Do’a masuk kamar mandi.
[بِسْمِ
اللهِ] اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْخُبُثِ وَالْخَبَائِثِ.
“Dengan nama
Allah. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari godaan setan
laki-laki dan perempuan”. ] HR. Al-Bukhari 1/45 dan Muslim 1/283. Sedang
tambahan bismillaah pada permulaan hadits, menurut riwayat Said bin Manshur.
Lihat Fathul Baari 1/244.)
Doa mau
berpergian :
- بِسْمِ اللهِ،
تَوَكَّلْتُ عَلَى اللهِ، وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ.
“Dengan nama Allah (aku
keluar). Aku bertawakkal kepadaNya, dan tiada daya dan upaya kecuali karena
pertolongan Allah”. [HR. Abu Dawud 4/325, At-Tirmidzi 5/490, dan lihat Shahih
At-Tirmidzi 3/151.]
b)
Bacaan Bismillahirrahman
nirrahiim, diucapkan di awal surat dalam al qur’an.
c) Perintah
yang berbunyi Basmallah, maka boleh dilakukan diamalkan
secara Bismillah atau
Bismillahirrahman nirrahiim. Artinya,
diperbolehkan membaca salah satunya.Perintah ini seperti dalam hadist rasul “ Apabila seseorang diantara kamu memakan
makanan hendaklah membaca basmalah” (HR.
Abu Dawud 3/347, At-Tirmidzi 4/288, dan lihat kitab Shahih At-Tirmidzi 2/167.)
sumber : Kumpulan fatwa Syaikh Abdul Muhsin ar Razaq
Tidak ada komentar:
Posting Komentar