20 Agustus 2012

SHALAT SUNNAH THAWAF DAN KESALAHAN YANG TERJADI




Tersebut dalam hadits shahih dari Rasulullah r bahwa setelah selesaai thawaf beliau menuju ke Maqam Ibrahim lalu mengucapkan:
]واتخذوا من مقام إبراهيم مصلى[
“Dan jadikanlah sebagian Maqam Ibrahim tempat shalat.” (Al-Baqarah: 125)

Kemudian beliau shalat dua raka’at, sementara posisi maqam Ibrahim berada di antara  beliau dan Ka’bah. Pada rakaat pertama membaca surat Al-Ftihah dan Al-Kafirun, dan pada rakaat kedua membaca surat Al-Fatihah dan Al-Ikhlas.

Kesalahan yang dilakukan oleh sebagian jamaah haji di sini adalah angapan mereka, bahwa shalat dua rakaat harus dilakukan dekat dengan Maqam Ibrahim, sehingga terjadilah desak-desakan, menyakiti orang lain yang sedang thawaaf, dan mengganggu jalannya thawaf mereka. Anggapan seperti ini adalah anggapan yang salah, karena shalat dua rakaat setelah thawaf sah dilakukan dimana saja di Masjidil Haram; bisa di belakang Maqam Ibrahim sehingga posisi maqam Ibrahim terletak antara dia dan Ka’bah meskipun agak jauh, bisa juga shalat di halaman (lingkaran) masjid, atau bisa pula di serambi masjid, sehingga dapat terhindar dari aniaya orang lain; tidak menyakiti orang lain dan tidak disakiti, dan dapat shalat dengan khusyu’ serta tenang.

Alangkah baiknya, jika para petugas di Masjidil Haram melarang orang-orang yang menyakiti dan mengganggu orang yang sedang thawaf dengan melakukan shalat dekat dengan maqam tersebut, dan memberi penerangan kepada mereka bahwa shalat di dekat Maqam bukan syarat sahnya shalat dua raka’at setelah thawaf.

Kesalahan  yang lain; bahwa sebagian jamaah, setelah selesai melakukan shalat dua rakaat, berdiri dan berdo’a bersama-sama dengan suara keras di bawah pimpinan komando mereka, sehinga menggangu orang lain yang sedang shalat di belakang Maqam. Padahal Allah Ta’ala telah berfirman:
]ادعوا ربكم تضرعا وخفية إنه لا يحب المعتدين[
“Berdo’alah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara lembut, sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.” (Al-A’raf:55)


  Sumber : Kitab Haji dan Umrah dan kesalahan yang dilakukan oleh sebagian umat , 
              karya: Syaikh Muhammad Shalih Al ‘Utsaimin


1 komentar:

Anonim mengatakan...

Insyaalloh mencerahkan. Semoga ummat paham dengan anggapan-anggapan lama yang keliru.